Nikmati Hidup Anda: Ubah Sudut Pandang Anda

Foto oleh Kirolse Nazeh: https://www.pexels.com/id-id/foto/orang-malam-gelap-bayangan-hitam-10144464/

"Dua orang melihat keluar melalui jeruji yang sama: Yang satu melihat lumpur, dan yang lain melihat bintang-bintang." - Frederick Langbridge, A Cluster of Quiet Thoughts Jika Anda berada di posisi kedua dalam sebuah kontes menulis, apakah Anda akan melompat kegirangan dan berusaha untuk mendapatkan hasil yang lebih baik di lain waktu atau Anda akan berkecil hati dan mencari alasan untuk tidak ikut lagi? Dalam hidup, Anda selalu dipenuhi dengan pilihan. 

Anda dapat memilih untuk memiliki pandangan pesimis dan menjalani hidup yang kalah atau Anda dapat memutuskan untuk mengambil jalan optimis dan menjalani hidup yang menantang dan memuaskan. Jadi, mengapa harus memupuk sudut pandang optimis? Dan mengapa sekarang? Optimisme telah dikaitkan dengan suasana hati yang positif dan moral yang baik; dengan kesuksesan akademis, atletik, militer, pekerjaan dan politik; dengan popularitas; dengan kesehatan yang baik dan bahkan dengan umur yang panjang dan bebas dari trauma. 

Di sisi lain, tingkat depresi dan pesimisme tidak pernah lebih tinggi. Hal ini memengaruhi orang dewasa paruh baya dengan cara yang sama seperti yang terjadi pada orang yang lebih muda. Usia rata-rata onsetnya telah berubah dari 30 menjadi 15 tahun. Ini bukan lagi gangguan ibu rumah tangga paruh baya tapi juga gangguan remaja. 

Berikut ini adalah bagaimana orang optimis beraksi dan penelitian yang mendukung mengapa menjadi orang optimis sangat bermanfaat: 

Orang optimis mengharapkan yang terbaik 

Karakteristik yang menentukan dari orang pesimis adalah mereka cenderung percaya bahwa kejadian buruk, yang akan berlangsung lama dan merusak semua yang mereka lakukan, adalah kesalahan mereka sendiri. Sebenarnya, orang yang optimis dihadapkan pada pukulan keras yang sama di dunia ini. 

Yang berbeda adalah cara mereka menjelaskan kemalangan mereka---yakni dengan cara yang berlawanan. Mereka cenderung percaya bahwa kekalahan hanyalah kemunduran sementara, bahwa penyebabnya hanya terbatas pada satu kasus. Orang yang optimis cenderung fokus dan membuat rencana untuk mengatasi 'masalah' yang sedang dihadapi. Mereka menggunakan 'penafsiran ulang yang positif'. 

Dengan kata lain, mereka kemungkinan besar menafsirkan ulang pengalaman negatif dengan cara yang membantu mereka belajar dan bertumbuh. Orang-orang seperti ini tidak terpengaruh oleh situasi yang buruk, mereka menganggapnya sebagai tantangan dan berusaha lebih keras. Mereka tidak akan mengatakan "keadaan tidak akan pernah menjadi lebih baik", "Jika saya gagal sekali, itu akan terjadi lagi" dan "Jika saya mengalami kemalangan dalam satu bagian hidup saya, maka itu akan terjadi dalam seluruh hidup saya." 

Harapan positif dari orang yang optimis juga memprediksi reaksi yang lebih baik selama transisi ke lingkungan baru, tragedi yang tiba-tiba, dan pergantian peristiwa yang tidak terduga. Jika mereka jatuh, mereka akan bangkit. Mereka melihat peluang dan bukannya hambatan. Orang merespon secara positif terhadap orang yang optimis Orang yang optimis adalah orang yang proaktif dan tidak terlalu bergantung pada orang lain untuk mendapatkan kebahagiaan. 

Mereka tidak merasa perlu mengendalikan atau memanipulasi orang lain. Mereka biasanya menarik orang ke arah mereka. Pandangan optimis mereka terhadap dunia dapat menular dan mempengaruhi orang-orang yang ada di sekitarnya. Optimisme tampaknya merupakan sifat yang diinginkan secara sosial di semua komunitas. Mereka yang berbagi optimisme secara umum diterima, sementara mereka yang menyebarkan kesuraman, kepanikan, dan histeria diperlakukan dengan tidak baik. 

Dalam kehidupan, orang-orang ini sering memenangkan pemilihan umum; dipilih sebagai orang yang paling menyenangkan dan dimintai nasihat. Ketika keadaan menjadi sulit, orang yang optimis menjadi lebih tangguh Orang yang optimis biasanya mempertahankan tingkat kesejahteraan subjektif yang lebih tinggi selama masa-masa stres dibandingkan dengan orang yang kurang optimis. Sebaliknya, orang yang pesimis cenderung bereaksi terhadap peristiwa yang membuat stres dengan menyangkal bahwa peristiwa itu ada atau dengan menghindari menghadapi masalah. 

Orang yang pesimis cenderung berhenti berusaha ketika kesulitan muncul. Mereka bertahan. Mereka tidak mudah menyerah, mereka juga dikenal karena kesabarannya. Mereka selangkah demi selangkah lebih dekat dengan tujuan atau impian yang sulit dicapai. Orang yang optimis lebih sehat dan hidup lebih lama Penelitian medis telah membuktikan bahwa kesenangan sederhana dan pandangan positif dapat menyebabkan peningkatan terukur dalam kemampuan tubuh untuk melawan penyakit. 

Kesehatan orang yang optimis sangat baik. Mereka menua dengan baik, jauh lebih bebas dari penyakit fisik yang biasa dialami orang berusia paruh baya. Dan mereka bisa hidup lebih lama dari mereka yang rentan terhadap pikiran negatif. Jadi, mengapa tidak menjadi orang yang optimis hari ini? Dan berpikirlah positif untuk kehidupan yang lebih memuaskan. Mengapa tidak menantikan kesuksesan dalam semua usaha Anda? Mengapa tidak menjadi tangguh? Seperti semua orang, Anda pasti akan mencapai titik terendah, tetapi jangan hanya berdiam diri di sana. 

Bawalah diri Anda keluar dari lumpur dan tingkatkan peluang Anda untuk kembali ke jalur yang benar. Dan mengapa tidak menginspirasi orang lain untuk melepaskan kacamata hitam mereka dan melihat kehidupan dari sisi yang lebih baik?