Pemahaman Jasa Dan Karakteristik Jasa
Pengertian Jasa dan Karakteristik Jasa
Pengertian JasaJasa sering dipandang sebagai suatu fenomena yang rumit. Kata “jasa” (service) itu sendiri memiliki banyak arti, mulai dari pelayanan pribadi (personal service) hingga jasa selaku suatu produk. Sejauh ini sudah banyak pakar penjualan jasa yang berupaya menyatakan bahwa pemahaman jasa.
Lupiyoadi,(2008; 6) menyatakan bahwa jasa sebagai berikut: “Service is all economic activities whose output is not a physical product or construction is generally consumed at that time is produced, and provides added value in forms (such as convenience, amusement, comfort or health” (jasa merupakan semua acara ekonomi yang kesudahannya bukan berbentuk produk fisik atau konstruksi, yang lazimnya dihasilkan dan disantap secara berbarengan serta menunjukkan nilai tambah (misalnya ketentraman, hiburan, kesenangan, atau kesehatan konsumen).
Tidak jauh berbeda dengan definisi di atas, Lupiyoadi, (2008; 6) juga menyatakan bahwa jasa sebagai berikut: “Setiap langkah-langkah atau aktivitas yang dapat disediakan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak menjadikan kepemilikan apapun. Produksi jasa bisa berkaitan dengan produk fisik atau sebaliknya”.
Dari kedua pemahaman di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa didalam jasa selalu ada aspek interaksi antara pihak konsumen dan pihak produsen (jasa), meskipun pihak-pihak yang terlibat tidak senantiasa menyadari. Jasa bukan sebuah barang, melainkan sebuah proses atau aktivitas yang tidak berwujud.
Karakteristik Jasa
Berbagai riset dan literatur manajemen dan pemasaran jasa mengungkapkan bahwa jasa mempunyai empat karakteristik yang membedakan barang dan jasa yang dinamakan paradigma IHIP: Intangibility, Heterogeneity, Inseparability, dan Perishability (Tjiptono dan Chandra, 2008; 22).
a. Intangibility:
Jasa bersifat intangible, artinya jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar, atau diraba sebelum dibeli dan disantap. Seorang konsumen jasa tidak dapat menganggap hasil dari suatu jasa sebelum ia mengalami atau mengkonsumsinya sendiri. Bila konsumen berbelanja jasa tertentu, maka beliau cuma menggunakan, memanfaatkan, atau menyewa jasa tersebut. Pelanggan tersebut tidak lantas memiliki jasa yang dibelinya.
b. Heterogeneity:
Jasa bersifat Heterogeneity sebab ialah non-standarized output, artinya terdapat banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis, tergantung pada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut diproduksi. Sebagai pola, dua orang yang datang ke salon yang sama dan meminta versi rambut yang serupa tidak akan menerima hasil yang seratus persen identik ( kecuali kalau keduanya minta rambutnya dibentuk plontos).
c. Inseparability:
Jasa bersifat inseparability artinya jasa dijual apalagi dulu, gres kemudian dibuat dan dikonsumsi pada waktu dan daerah yang serupa. Sedangkan barang biasanya dibuat terlebih dulu, lalu dijual, baru dimakan. Sebagai pola, dokter gigi tidak mampu memproduksi jasanya tanpa kedatangan pasien. Selain hadir secara fisik dan mental, pasien bersangkutan secara faktual juga berperan sebagai co-producer dalam operasi jasa, dengan jalan menjawab pertanyaan-pertanyaan dokter dan menerangkan tanda-tanda sakit atau keperluan spesifiknya.
d. Perishability:
Jasa bersifat perishability artinya jasa merupakan komoditas yang tidak tahan lama, tidak mampu disimpan untuk pemakaian ulang di waktu tiba, dijual kembali, atau dikembalikan. Sebagai pola, kursi pesawat yang kosong, kamar hotel yang tidak dihuni, atau jam tertentu tanpa pasien di tempat praktik dokter biasa akan berlalu atau hilang begitu saja sebab tidak bisa disimpan.
Lupiyoadi, (2008; 6) juga menambahkan bahwa karakteristik jasa yakni selaku berikut:
a. Tidak berwujud (Intangibility):
Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar, atau dicium sebelum jasa itu dibeli. Nilai penting dari hal ini adalah nilai tak berwujud yang dialami konsumen dalam bentuk kenikmatan, kepuasan, atau ketentraman.
b. Tidak mampu disimpan (Unstorability):
Jasa tidak memedulikan persediaan atau penyimpanan dari produk yang sudah dihasilkan. Karakteristik ini disebut juga inseparability (tidak mampu dipisahkan), mengenang pada umumnya jasa dihasilkan dan dikonsums secara bersamaan.
c. Kustomisasi (Customization):
Jasa kadang-kadang disesain khusus untuk memenuhi keperluan konsumen. Makara berdasarkan pendapat para hebat diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sifat atau karakteristik utama dari jasa yakni tidak dapat dilihat, dirasa, diraba,didengar, atau dicium sebelum jasa itu dibeli, lalu jasa juga tidak mampu disimpan, dan jasa mempunyai banyak kombinasi bentuk, kualitas serta jenis tergantung pada siapa jasa tersebut dijual, hal ini disebabkan oleh keperluan konsumen jasa yang berlawanan-beda, sehingga jasa yang dijual diadaptasi dengan undangan konsumennya
Post a Comment for "Pemahaman Jasa Dan Karakteristik Jasa"