Definisi/Pemahaman Lengan Atas Bawah Dalam Olahraga Bulu Tangkis Dan Teori Pengungkit Jarak Angular
Definisi/Pengertian Lengan Atas Bawah dalam Olahraga Bulu Tangkis dan Teori Pengungkit Jarak Angular
Pengertian Lengan adalah berdasarkan M. Sajoto (2005:8) adalah organ badan yang panjangnya dari okromeon hingga pada pergelangan tangan. Panjang lengan ialah bagian tubuh sepanjang lengan atas sampai lengan bawah, telapak tangan dan terakhir pada ujung jari tengah. Pengukuran panjang lengan dimulai dari sendi bahu (Os Ocromion) hingga ujung jari tengah yang diukur menggunakan anthropometer dengan satuan centimeter (Depdikbud, 2002:5). Pada bab lengan atas terdapat tulang lengan atas (tulang humerus) dengan aneka macam kumpulan otot yang menempel, diantaranya yaitu musculus bichep brachili, brachialis, musculus corabobra bracialis, musculus tricep brachi, musculus fleksor digitilongus, musculus brachio raialis dan musculus bicchep brachinooput longus. Lengan atas ini dihubungkan oleh lengan sendi pundak (articulasio humeri) yang menghubungkan antara lengan atas dengan bahu, sehingga bahu mampu bergerak bebas (Tri Tunggal Setiawan,2008:105).
Menurut Tri Tunggal Setiawan (2008:105), untuk lengan atas dengan lengan bawah dihubungkan oleh sendi siku (articulasio cubiti). Pada lengan bawah ini terdapat dua buah tulang, ialah tulang hasta (radius) dan tulang pengupil (ulna). Otot yang melindungi atau membungkus tulang pada lengan bawah antara lain musculus brachialis, musculus ekstensorcapri, musculus radius longus, musculus digitorium kommunis dan musculus fleksor radialis. Lengan bawah juga berafiliasi dengan telapak tangan yang dihubungkan oleh sendi pergelangan tangan (articulasio radiocarpalia).
Kontraksi antara otot atas dengan otot lengan bawah akan menciptakan kekuatan tangan yang memperkuat genggaman raket yang dipakai untuk memukul shuttlecock dan pada saat perkenaan antara daun raket dengan shuttlecock sehingga menghasilkan shuttlecock yang cepat. Batasan panjang lengan ialah bagian badan sepanjang lengan atas sampai lengan bawah. Bila dari sisi anatomi panjang lengan sampai ujung jari tengah terdiri dari tulang os humerus, os radius, os ulna (Tri Tungggal Setiawan, 2008:39). Otot-otot yang terlekat di tulang memiliki tugas selaku alat penggagas. Makara mampu disimpulkan kalau lengan itu semakin panjang berarti otototot yang menempel di tulang ikut panjang dan mengakibatkan ayunan lengan kian lambat kecepatan menyampai objeknya.
Hubungan panjang lengan dengan gerakan angular dalam hal jarak, kecepatan dan percepatan dalam overhead lob dapat dijelaskan memakai sistem kerja pengungkit. Misalnya pengungkit A jari-jarinya lebih pendek daripada B, dan B lebih pendek daripada C. jika ketiga pengungkit tersebut digerakkan sepanjang jarak angular yang sama dalam waktu yang sama pula, terperinci pula bahwa pengungkit A akan bergerak dengan kecepatan yang lebih kecil dari pada kecepatan ujung - ujung B dan C. Kaprikornus ketiga pengungkit mempunyai kecepatan angular yang serupa, tetapi kecepatan linear pada gerak berputar pada masing -masing ujung pengungkit akan seimbang dengan panjangnya.
Suatu obyek yang bergerak pada ujung radius yang panjang akan memiliki linear lebih besar dari pada obyek yang bergerak pada ujung radius yang pendek, jika kecepatan angularnya dibentuk konstan. Hal tersebut sesuai yang dikatakan oleh Sudarminto (2004:95) bahwa kian panjang radius semakin besar kecepatan linearnya, jadi sungguh menguntungkan kalau digunakan pengungkit sepanjang- panjangnya untuk menawarkan kecepatan linear kepada obyek, asal panjang pengungkit tersebut tidak mengorbankan kecepatan angular.
Selain itu apabila ditinjau dari sistem kerja pengungkit tersebut, semakin panjang pengungkit maka semakin besar pula gaya yang ditimbulkan atau diakibatkan. Begitu pula pada lengan seorang pemain bulutangkis, semakin panjang lengannya semakin besar pula gaya yang dihasilkan pada saat menghantam shuttlecock. Selain itu jika lengan pemain bulutangkis panjang, maka memberi keuntungan pula pada saat menjangkau shuttlecock (Soedarminto, 2004:95). Panjang lengan dalam penelitian ini meliputi lengan panjang sesuai dengan teori pengungkit antara 0 – C dan lengan pendek sesuai dengan teori pengungkit antara 0 - A yang diukur dengan alat yang disebut anthropometer dengan satuan centi meter (cm). Yang dimaksud dengan panjang lengan panjang maupun panjang lengan pendek ialah dengan cara lengan testee diukur apalagi dulu, setelah selesai diukur risikonya dikelompokkan menjadi dua adalah golongan lengan panjang dan golongan lengan pendek ialah dengan cara mengurutkan panjang lengan testee yang sudah diukur dari yang terpanjang hingga yang terpendek
Daftar Pustaka
Menurut Tri Tunggal Setiawan (2008:105), untuk lengan atas dengan lengan bawah dihubungkan oleh sendi siku (articulasio cubiti). Pada lengan bawah ini terdapat dua buah tulang, ialah tulang hasta (radius) dan tulang pengupil (ulna). Otot yang melindungi atau membungkus tulang pada lengan bawah antara lain musculus brachialis, musculus ekstensorcapri, musculus radius longus, musculus digitorium kommunis dan musculus fleksor radialis. Lengan bawah juga berafiliasi dengan telapak tangan yang dihubungkan oleh sendi pergelangan tangan (articulasio radiocarpalia).
Kontraksi antara otot atas dengan otot lengan bawah akan menciptakan kekuatan tangan yang memperkuat genggaman raket yang dipakai untuk memukul shuttlecock dan pada saat perkenaan antara daun raket dengan shuttlecock sehingga menghasilkan shuttlecock yang cepat. Batasan panjang lengan ialah bagian badan sepanjang lengan atas sampai lengan bawah. Bila dari sisi anatomi panjang lengan sampai ujung jari tengah terdiri dari tulang os humerus, os radius, os ulna (Tri Tungggal Setiawan, 2008:39). Otot-otot yang terlekat di tulang memiliki tugas selaku alat penggagas. Makara mampu disimpulkan kalau lengan itu semakin panjang berarti otototot yang menempel di tulang ikut panjang dan mengakibatkan ayunan lengan kian lambat kecepatan menyampai objeknya.
Hubungan panjang lengan dengan gerakan angular dalam hal jarak, kecepatan dan percepatan dalam overhead lob dapat dijelaskan memakai sistem kerja pengungkit. Misalnya pengungkit A jari-jarinya lebih pendek daripada B, dan B lebih pendek daripada C. jika ketiga pengungkit tersebut digerakkan sepanjang jarak angular yang sama dalam waktu yang sama pula, terperinci pula bahwa pengungkit A akan bergerak dengan kecepatan yang lebih kecil dari pada kecepatan ujung - ujung B dan C. Kaprikornus ketiga pengungkit mempunyai kecepatan angular yang serupa, tetapi kecepatan linear pada gerak berputar pada masing -masing ujung pengungkit akan seimbang dengan panjangnya.
Suatu obyek yang bergerak pada ujung radius yang panjang akan memiliki linear lebih besar dari pada obyek yang bergerak pada ujung radius yang pendek, jika kecepatan angularnya dibentuk konstan. Hal tersebut sesuai yang dikatakan oleh Sudarminto (2004:95) bahwa kian panjang radius semakin besar kecepatan linearnya, jadi sungguh menguntungkan kalau digunakan pengungkit sepanjang- panjangnya untuk menawarkan kecepatan linear kepada obyek, asal panjang pengungkit tersebut tidak mengorbankan kecepatan angular.
Selain itu apabila ditinjau dari sistem kerja pengungkit tersebut, semakin panjang pengungkit maka semakin besar pula gaya yang ditimbulkan atau diakibatkan. Begitu pula pada lengan seorang pemain bulutangkis, semakin panjang lengannya semakin besar pula gaya yang dihasilkan pada saat menghantam shuttlecock. Selain itu jika lengan pemain bulutangkis panjang, maka memberi keuntungan pula pada saat menjangkau shuttlecock (Soedarminto, 2004:95). Panjang lengan dalam penelitian ini meliputi lengan panjang sesuai dengan teori pengungkit antara 0 – C dan lengan pendek sesuai dengan teori pengungkit antara 0 - A yang diukur dengan alat yang disebut anthropometer dengan satuan centi meter (cm). Yang dimaksud dengan panjang lengan panjang maupun panjang lengan pendek ialah dengan cara lengan testee diukur apalagi dulu, setelah selesai diukur risikonya dikelompokkan menjadi dua adalah golongan lengan panjang dan golongan lengan pendek ialah dengan cara mengurutkan panjang lengan testee yang sudah diukur dari yang terpanjang hingga yang terpendek
Gambar 2.20 Teori Pengungkit Jarak Angular A, B, C sama jarak linier A
(Sumber: Sudarminto, 2004:94)Daftar Pustaka
- M. Sajoto. 2005. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Semarang: Dahara Price.
- Depdikbud, 2002. Alat-alat Tes Kesegaran Jasmani. Jakarta: Depdikbud
- Tri Tunggal, Setiawan, 2008. Kinesiologi. Semarang.
- Soedarminto. 2004. Kinesiologi. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Post a Comment for "Definisi/Pemahaman Lengan Atas Bawah Dalam Olahraga Bulu Tangkis Dan Teori Pengungkit Jarak Angular"