Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Mengorganisir Risiko Melalui Keputusan Bertahap : Pohon Keputusan

Manajer lazimnya lebih terpesona dalam meminimalisir risiko dibandingkan dengan mengukur risiko tersebut. Misalnya, kadang-kadang proyek dapat terorganisir sehingga pengeluaran tidak mesti dibuat dalam satu waktu, namun, sebaliknya, mampu dilakukan secara sedikit demi sedikit selama era beberapa tahun. Hal ini dapat meminimalkan risiko dengan memberikan manajer kesempatan untuk mengecek keputusan penggunaan dengan gosip modern dan kemudian menginvestasikan dana aksesori atau mengakhiri proyek.
Proyek-proyek tersebut dapat dievaluasi dengan menggunakan pohon keputusan.
Dasar-dasar Pohon Keputusan
Contoh masalah pada perusahaan United Robotic sedang menimbang-nimbang bikinan robot industri untuk manufaktur televisi. Investasi bersih untuk proyek ini dapat dipecah menjadi beberapa tahapan, seperti pada gambar



Tahap 1 Pada t= 0, yang dalam hal ini ialah dalam waktu bersahabat, perusahaan melakukan studi pasar potensial untuk robot sebesar $ 500.000 dalam pemasangan lini televisi.
Tahap 2 Jika sepertinya pasar yang cukup besar tidak ada, maka pada t=1 menghabiskan ongkos sebesar $ 1.000.000 untuk mendesain dan membangun suatu prototype. Robot ini kemudian akan dievaluasi oleh para teknisi televisi, dan reaksi mereka akan memilih apakah perusahaan dapat proyek dilanjutkan.
Tahap 3 Jika reaksi terhadap robot prototipe anggun maka pada t=2 dapat membangun pabrik buatan dengan ongkos higienis sebesar $ 10.000.000. Jika tahap ini dicapai, proyek akan menciptakan arus kas higienis yang baik antara tinggi, sedang atau selama empat tahun berikutnya.
Tahap 4 Pada t=3 penerimaan pasar akan diketahui. Apabila permintaan rendah, perusahaan akan menghentikan proyek dan menyingkir dari arus kas negatif dalam Tahun 4 dan 5.
Sebuah pohon keputusan seperti pada Gambar 13-4 mampu digunakan untuk menganalisis seperti multi-tahap atau keputusan berurut. Di sini kita mampu mengasumsikan antara keputusan telah berselang satu tahun. Setiap lingkaran mewakili titik keputusan, dan itu disebut node keputusan. Nilai dolar di sebelah kiri setiap node keputusan merupakan investasi higienis yang ada pada titik keputusan, dan arus kas yang ditampilkan di bawah t =3 hingga t=5 mewakili arus kas masuk proyek yang didorong untuk secepatnya simpulan. Masing-masing garis diagonal ialah cabang dari pohon keputusan, dan setiap cabang memiliki perkiraan probabilitas.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa pohon keputusan pada Gambar 13-4 mendefinisikan node decisions dan cabang-cabang yang keluar dari node. Ada dua jenis node, decisions node dan outcome node . Decision node yaitu titik di mana administrasi dapat menanggapi berita gres, adalah yaitu pada t=1, setelah perusahaan telah menuntaskan studi pemasaran. Decision node kedua yakni di t= 2, sesudah perusahaan menyelesaikan studi prototype. Outcome node memperlihatkan hasil yang mungkin terjadi bila keputusan tertentu diambil. Ada satu hasil yang berkaitan dengan outcome node (Decision point 3 pada Gambar 13-4), yang terjadi pada t=3, dan cabang-cabangnya memperlihatkan arus kas yang munkin terjadi jika kalau perusahaan maju dengan proyek robot industri.
Pada kolom Joint Probability dalam gambar 13-4 menjelaskan probabilitas dari masing-masing cabang demikian juga NPV. Setiap Joint Probability diperoleh dari mengalikan seluruh probabilitas pada cabang tertentu. Contohnya, probabilitas yang perusahaan inginkan setelah tahap 1 dilakukan, dilanjutkan ke tahap 2 dan 3 dan didukung oleh seruan yang berpengaruh, maka akan menciptakan $18,000,000 per tahun untuk kas masuk dan (0.8)(0.6)(0.3) = 0.144 = 14.4%.
Perusahaan memiliki ongkos modal sebesar 11.5 persen, dan manajer mengasumsikan bahwa proyek tersebut memiliki risiko rata-rata. Untuk NPV cabang yang paling baik dapat dipakai rumus :


Dari pola diatas, analisis pohon keputusan diharapkan manajer untuk mengartikulasikan secara eksplisit jenis resiko yang dihadapi proyek dan membangun respon untuk rancangan yang memiliki peluang. Perlu diperhatikan pula pola tersebut mampu memperluas cakupan banyak pengambilan keputusan. Sehingga, analisis pohon keputusan ialah alat yang mampu digunakan untuk menganalisa risiko proyek.

Post a Comment for "Mengorganisir Risiko Melalui Keputusan Bertahap : Pohon Keputusan"