Makalah Lengkap Tentang Olahraga Sepak Takraw Teknik Dasar Servis Keadaan Fisik Dan Kekuatan Otot Tungkai Kelentukan
Makalah Lengkap Tentang Olahraga Sepak Takraw Teknik Dasar Servis Kondisi Fisik dan Kekuatan Otot Tungkai Kelentukan
Pengertian Sepak Takraw yaitu merupakan sebuah permainan yang memakai bola yang terbuat dari rotan, dimainkan di atas lapangan yang datar berukuran panjang 13,40 m dan lebar 6,10 m. Ditengah-tengah dibatasi oleh jaring net seperti permainan Bulutangkis (Sulaiman, 2004:1) Dalam permainan ini yang dipergunakan terutama kaki dan semua anggota badan kecuali tangan. Tujuan dari setiap pihak yaitu mengembalikan bola sedemikian rupa sehingga dapat jatuh di lapangan lawan atau mengakibatkan lawan menciptakan pelanggaran atau bermain salah.
Permainan Sepak takraw berjalan tanpa memakai tangan untuk memukul bola bahkan bola dihentikan menyentuh lengan. Bola hanya boleh menyentuh atau dimainkan oleh kaki, dada, pundak, dan kepala.Permainan sepak takraw diawali dengan sepak mula selaku servis yang dilakukan oleh tekong. Sepak mula dikerjakan tekong atas lambungan bola oleh pelambung yang diarahkan ke tekong. Pelambung adalah salah satu pemain depan, pada waktu beliau melambungkan bola ke arah tekong, tekong harus berada di dalam lingkaran yang sudah disediakan. Begitu juga tekong, pada waktu melaksanakan sepak mula salah satu kakinya harus tetap berada di dalam bulat kawasan tekong melakukan sepak mula. Tekong mengarahkan bola ke daerah lawan lewat atas net, dilain pihak lawan mesti menerima bola itu dan mengembalikan ke kawasan musuh.
Berdasarkan pernyataan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa olahraga sepak takraw ialah sebuah permainan yang dimainkan di atas lapangan empat persegi panjang dengan permukaan yang rata baik di tempat terbuka (outdoor) maupun di ruangan tertutup (indoor) yang bebas rintangan dan dimainkan oleh dua regu yang dibatasi dengan jaring (net). Tujuan dari setiap regu (pihak) yakni mengembalikan bola sedemikian rupa sehingga dapat jatuh di lapangan musuh atau menjadikan musuh membuat pelanggaran atau bermain salah. Dengan demikian seorang pemain sepak takraw itu mesti banyak berlatih memakai kaki atau sepakan. Namun tidak bermakna bahwaunsur lain diabaikan, seperti faktor menyundul. Mendada, dan membahu yang menunjang peningkatan prestasi sepak takraw.
Untuk bermain sepak takraw yang benar, seseorang dituntut memiliki kemampuan atau keahlian yang baik. Kemampuan yang dimaksud ialah kesanggupan dasar bermain sepak takraw. Tanpa kesanggupan itu seseorang tidak akan mampu bermain. Teknik dasar dalam permainan sepak takraw ialah menyepak dengan menggunakan bab-bagian kaki, memainkan bola dengan kepala, dengan dada, dengan paha, dengan pundak, dan dengan telapak kaki.
Kemampuan dasar di atas tersebut antara yang satu dengan yang yang lain merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.Tanpa penguasaan kesanggupan dasar yang baik, sepak takraw juga tidak mampu dimainkan dengan baik pula. Teknik dasar dimiliki dengan baik bila berlatih dengan baik dan kontinyu. Namun bukan berarti bahwa prestasi sepak takraw itu hanya ditentukan oleh pemilik teknik dasar yang bagus saja, melainkan faktor-aspek lain pun banyak lagi yang menunjang kenaikan prestasi. Teknik-teknik dasar permainan sepak takraw berdasarkan Sulaiman (2008:15) diantaranya: 1) Teknik Sepakan (Sepak Sila,Sepak Kura/kuda,Sepak Cungkil, Sepak Simpuh/badek, Sepak Mula/servis, Sepak Tapak), 2) Teknik Memaha/kontrol paha, 3) Teknik Mendada/kontrol dada, 4) Teknik Membahu/kontrol pundak, 5) Teknik Kepala, 6) Teknik Smash, 7) Teknik Tahanan/blok.
2. Teknik Khusus Sepak Takraw
Supaya permainan mampu berjalan dan berlangsung dengan baik serta tanpa gangguan para pemain dituntut untuk menguasai unsur dasar pemain ialah teknik dasar sepak takraw. Selain teknik dasar yang dimaksud seorang pemain itu harus juga memiliki kemampuan khusus atau teknik khusus.
Teknik khusus permainan sepak takraw tidak lain yaitu cara bermain sepak takraw. Bagaimana permainan itu dimulai, sehabis permainan itu dimulai apa yang harus dilaksanakan. Setelah bola dikuasai tindakan apa yang mesti dilaksanakan untuk membuat serangan hingga serangan itu sukses menerima hasil yakni nilai atau point buat regunya. Antara teknik dasar dan teknik khusus permainan sepak takraw sangat akrab sekali hubungannya sehingga sukar mengatakan mana yang terpenting. Kedua teknik tersebut saling menunjang, jadi mustahil pemain sepak takraw hanya mampu dan menguasai teknik dasar saja, sedangkan teknik khusus tidak dikuasai. Teknik khusus dalam permainan sepak takraw diantaranya yaitu selaku berikut: 1) Teknik sepak mula/service, 2) Teknik menerima bola, 3)Teknik mengumpan, 4) Teknik smash, 5) Teknik memblok atau menahan (Fouzee H.A,2001:62).
Unsur-komponen teknik tersebut ialah satu kesatuan yang sungguh berhubungan dan perlu dilatih secara terencana dan terarah, dengan demikian akan terciptanya pemain sepak takraw yang berkualitas untuk mencapai prestasi yang optimal. Dengan berkembanganya olahraga sepak takraw dibutuhkan para pemain mempunyai keahlian lebih diantara kemampuan khusus yang mereka miliki, contohnya seorang tekong mesti mampu melakukan smash dan umpan, dan lebih lengkap lagi harus mampu melaksanakan bloking, demikian juga oleh pemain pada posisi dan fungsi yang lainnya. Kelima teknik khusus dalam permainan sepak takraw tersebut, hanya teknik service yang menjadi materi observasi ini. Dengan demikian perlu adanya pembahasan yang lebih terang dan lebih terang supaya dapat membantu memecahkan persoalan yang ada.
Servis Dalam Sepak Takraw
Servis sesuai dengan namanya adalah teknik sepakan yang dimaksudkan untuk mengawali sebuah permainan atau pertandingan. Sepak mula umumdijalankan oleh pemain yang disebut tekong, yaitu pemain yang melaksanakan servis berada di tengah belakang. Sepak mula dilakukan di daerah bulat, dengan kaki tumpu mesti berada di dalam bundar dilarang menginjak garis lingkaran, sedang kaki pukul berada di luar bundar. Tekong berusaha menghantam bola yang dilambungkan oleh pemain yang disebut apit kanan atau apit kiri, dan bola harus melewati atas net, menjamah net ataupun tidak dan masuk ke tempat permainan lawan (Sulaiman, 2008:22), dan menurut Achmad Sofyan Hanif (2011:32) Servis yakni permainan dimulai dengan lambungan bola yang yang dibuat dari rotan atau fiber oleh apit kiri atau kanan yang diarahkan terhadap tekong. Tekong mesti siap melakukan sepak mula yang diarahkan ke tempat musuh lewat atas jaring menyentuh bibir net ataupun lalngsung menuju lapangan musuh. Servis itu hendaklah diarahkan terhadap kawasan musuh biar menghancurkan permainan atau pertahanan pihak lawan sehingga dapat mengendalikan serangan serangan yang bagus dan menjadikan pihak lawan berantakan balau. Untuk itu servis harus dibuat dengan aneka macam cara biar dapat mengecoh musuh terutama target servis yang hendak dilakukan. Tekong hendaklah dapat membuat servis yang baik ialah tempat-tempat dimana permainannya lemah dan sulit menerima bola yang diberikan.
Servis dalam permainan Sepak Takraw berdasarkan (Sulaiman, 2008:22) ditinjau dari posisi kaki pukul terhadap bola dibagi menjadi 2 (dua) cara,yakni : 1) Servis bawah, 2) Servis atas.
Teknik melaksanakan servis bawah ialah dilakukan dengan cara, 1) Pemain bangun dengan salah satu kaki berada didalam lingkaran sebagai kaki tumpu, kaki lainya berada dibagian belakang tubuh selaku awalan, kaki tumpu di usahakan menghadap kea rah pelambung (apit). 2) Salah satu lengan menunjukan usul bolayang akan dilambungkan oleh apit selaku pelambung. 3) Saat bola datang, kaki pukul diayuankan dari bawah keatas menyongsong bola. Perkenaan dengan bola yaitu pada kaki bagian dalam dikencangkan. 4) bola disepak saat bola dengan ketinggian setinggi lutut. 5) Berusaha bola disepak melalui atas net. 6) Setelah melakukan sepakan, gerakan tubuh mengikuti lanjutan gerakan sepak dan mendarat dengan mengoper.
Kondisi Fisik
Kondisi fisik berdasarkan Sajoto (1988: 57) yaitu suatu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja, baik peningkatan maupun pemeliharaannya. Artinya bahwa di dalam perjuangan kenaikan kondisi fisik maka seluruh komponen tersebut mesti dikembangkan, meskipun disana sini dijalankan dengan metode prioritas sesui keadaan atau status tiap komponen itu dan untuk kebutuhan apa kondisi atau status yang dibutuhkan tersebut.
1. Kekuatan Otot Tungkai
Kekuatan atau strength yaitu bagian keadaan fisik yang menyangkut problem kemampuan seorang atlet pada ketika mempergunakan otot-ototnya mendapatkan beban tertentu (Sajoto, 1988: 58).Kekuatan otot tungkai yang dimaksud di sini yaitu kemampuan otot untuk menerima beban dalam waktu bekerja (gerakan servis bawah) dimana kesanggupan tersebut dihasilkan oleh adanya kontraksi otot yang terdapat pada tungkai.
Harsono (1988: 77) dalam Asep Satria (2007: 27) menyampaikan bahwa kekuatan otot adalah bagian yang sangat penting untuk meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan. Karena kekuatan ialah daya penggagas aktifitas fisik secara keseluruhan dan kekuatan memegang peranan penting dalam melindungi atlet atau non atlet dari cidera, disamping itu dengan kekuatan atlet atau non atlet akan dapat lari dengan cepat, melempar dan menendang lebih jauh dan efisien, memukul lebih keras, demikian juga mampu membantu memperkuat sendi-sendi.
Menurut Sajoto (1988:99), bahwa kekuatan yakni unsur keadaan fisik yang dapat ditingkatkan hingga batas sub maksimal, sesuai dengan kebutuhan setiap cabang olahraga yang membutuhkan. kekuatan tungkai ialah keperluan pada setiap cabang olahraga, demikian juga pada cabang olahraga sepak takraw khususnya pada saat melaksanakan sepakmula. Olehnya itu bagi mereka yang mempunyai kekuatan tungkai yang bagus, maka kesanggupan untuk melaksanakan sepakmula akan lebih gampang diarahkan pada kawasan yang diinginkan.
Kekuatan otot yaitu kesanggupan otot untuk melakuakan satu kali kontraksi secara maksimal melawan tahanan/beban (Eri Pratiknyo Dwikusworo, 2010:23). Kekuatan otot tungkai dalam penelitian ini yaitu kemampuan otot tungkai dalam mengatasi tekanan beban dalam mengerjakan aktivitas untuk menendang bola. Kontraksi otot dapat diterjemahkan selaku tegangan atau pengerahan kekuatan yang dihasilkan oleh serabut-serabut otot yang bahwasanya ialah sebuah proses dari energi kimia menjadi mekanis dan panas. Arah dari gerakan tergantung dari arah yang dikerahkan oleh kekuatan yang bersangkutan untuk menendang bola. Bola akan lari menjauh dari arah tendangan.
Cepat atau lambatnya lintasan bola diputuskan oleh besar lengan berkuasa atau tidaknya tendangan yang mengenainya. Semakin keras tendangan yang dikerahkan kepada bola, makin cepat bola itu bergerak. Kekuatan otot tungkai dihasilkan dari kontraksi otot-otot yang ada pada tungkai untuk menggerakkan tungkai melakukan ayunan ke depan dengan tujuan menendang bola.
Tendangan jika dilakukan dengan otot tungkai yang makin berpengaruh dalam melakukan ayunan tendangan maka semakin berpengaruh bola bergerak yang mempunyai arti pula kian jauh pula bola bergerak. Jika dorongan atau ayunan tersebut besar, maka hasil ayunan kaki juga besar. Artinya hasil dorongan bola yang dijalankan akan berjalan cepat dan keras.
Dari beberapa pengertian tersebut kekuatan dapat diartikan selaku mutu tenaga otot atau sekelompok otot dalam membangun kontraksi secara optimal untuk mengatasi beban yang datang baik dari dalam maupun dari luar badan. Makara gerakan yang dijalankan oleh otot-otot tungkai akan menciptakan aktifitas gerakan seperti menendang, berjalan, melompat, dan lain sebagainya. Dimana gerakan tersebut diharapkan dalam melaksanakan gerakan olahraga utamanya cabang olahraga yang secara umum dikuasai menggunakan kaki diantaranya cabang olahraga sepak takraw.
2. Kelentukan
Selain kekutan selaku unsur fisik yang sangat berperan dalam membuat prestasi optimal, kelentukan (flexibility) juga ialah faktor penting. Seseorang yang mempunyai tingkat kelentukan yang tinggi, memungkinkan untuk dapt bergerak secara lebih leluasa dan halus dengan penggunakan energi yang sedikit.
Kelentukan adalah efektivitas seseorang dalam mengikuti keadaan untuk segala kegiatan dengan penguluran badan yang luas (Sajoto, 1995 : 9) Kelentukan dipengaruhi oleh elastisitas otot-otot serta dinyatakan dalam satuan derajat (°).
Harsono (1988:163) menyatakan bahwa lentuk tidaknya seseorang ditentukan luas atau sempitnya ruang gerak sendi-sendinya. Makara kelentukan ialah kemampuan melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi. Kecuali oleh ruang gerak sendi, kelentukan juga diputuskan elastisitas tidaknya otot-otot, tendon, dan ligamen.
Kelentukan berdasarkan Setiawan (1991: 114) yaitu kemampuan seseorang untuk mampu melaksanakan gerak dengan ruang gerak seluas-luasnya dalam persendiannya. Faktor utama yang memilih kelentukan seseorang adalah bentuk sendi, elastisitas otot, dan ligamen. Selanjutnya, berdasarkan Subarjah, “Kelentukan adalah kemampuan melaksanakan gerakan persendian seluas-luasnya dan keelastisan otot-otot disekitar persendian”. Kelentukan selalu dikaitkandengan ruang gerak sendi dan elastisitas otot, tendon, dan ligamen. Dengan demikian, orang yang elastis yakni yang mempunyai ruang gerak luas dalam sendisendinya dan yang memiliki otot yang lentur.
(Adil, 2012) mengemukakan bahwa kelentukan tubuh diputuskan oleh jaringan pengikat di dalam dan di sekeliling persendian serta otot-otot, dan juga tergantung pada bentuk kerangka persendian tersebut. Hal ini bahwa kelentukan dipergunakan biar semoga pada dikala sehabis melaksanakan sepakmula badan tetap elastis sehingga mampu kembali pada posisi siap untuk menerima bola dari lawan sehabis melaksanakan sepak mula. Untuk mengembangkan kelentukan dapat dilaksanakan melalui latihan peregangan otot, mirip; peregangan dinamis dan peregangan statis, memperbaiki kelentukan kawasan gerak suatu persendian, harus dijalankan beberapa bentuk peregangan yang dinamis dan statis supaya tubuh mampu menjadi normal kembali atau bahkan keadaan lebih baik.
(Juliantine, 2000) Kelentukan memegang peranan yang penting dalam nyaris setiap cabang olahraga. Selain untuk olahraga, kelentukanpun memegang peranan penting dalam menunjang kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat tampakdalam dunia belum dewasa maupun dunia orang bau tanah. Dalam dunia anak-anak, kelentukan sungguh penting alasannya dunia bawah umur yakni dunia bermain. Kegiatan bermain memerlukan kelincahan, dan kelincahan membutuhkan kelentukan. Orang renta juga sangat memerlukan kelentukan karena kelonggaran yang baik akan mendukung kemampuan gerak dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Harsono (1988:163) Kelentukan adalah kesanggupan untuk melaksanakan gerak dalam ruang gerak sendi. Kelentukan merupakan prasyarat yang diharapkan untuk memperlihatkan suatu keterampilan yang memerlukan ruang gerak sendi yang luas dan membuat lebih mudah dalam melakukan gerakan-gerakan yang cepat dan lincah. Kelentukan yang dimiliki seseorang lazimnya menggambarkan kelincahan seseorang dalam geraknya. Bahkan bagi para olahragawan dalam cabang olahraga yang secara umum dikuasai unsur kelentukannya, bila kelentukannya tinggi akan menampakkan prestasi yang lebih baik ketimbang olahragawan yang tingkat kelentukannya rendah. Juga menambahkan bahwa Hasil-hasil observasi memberikan perbaikan dalam kelentukan mempunyai implikasi faktual pada beberapa hal diantaranya adalah.
Daftar Pustaka
Sulaiman, 2008. Sepak Takraw. Semarang : UNNES Press.
Fouzee H.A,2001. Sepak Takraw. Malaysia : Siri Maju SDN. BHD.
Shofian, Achmad , 2011. Kepelatihan Dasar Sepak Takraw. Jakarta: PT. Bumi Timur Jaya.
Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching. CVTambak Kesuma. Bandung
Sajoto. M. 1987. Kekuatan Dan Kondisi Fisik. Semarang : Effhara Daharsa Prize
Eri Pratiknyo Dwikusworo, 2010. Tes Pengukuran dan Evaluasi Olahraga. Semarang: Widya Karya.
Adil, A. 2012. Kontribusi Kekuatan Otot Tungkai Dan Kelentukan Terhadap Kemampuan Sepakmula Pada Permainan Sepaktakraw Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 30 Makassar. Jurnal ILARA. Vol 3. No 2. hlm. 40 – 46
Juliantine, T. 2000. Perbandingan aneka macam macam sistem latihan peregangan dalam memajukan kelentukan. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung
Permainan Sepak takraw berjalan tanpa memakai tangan untuk memukul bola bahkan bola dihentikan menyentuh lengan. Bola hanya boleh menyentuh atau dimainkan oleh kaki, dada, pundak, dan kepala.Permainan sepak takraw diawali dengan sepak mula selaku servis yang dilakukan oleh tekong. Sepak mula dikerjakan tekong atas lambungan bola oleh pelambung yang diarahkan ke tekong. Pelambung adalah salah satu pemain depan, pada waktu beliau melambungkan bola ke arah tekong, tekong harus berada di dalam lingkaran yang sudah disediakan. Begitu juga tekong, pada waktu melaksanakan sepak mula salah satu kakinya harus tetap berada di dalam bulat kawasan tekong melakukan sepak mula. Tekong mengarahkan bola ke daerah lawan lewat atas net, dilain pihak lawan mesti menerima bola itu dan mengembalikan ke kawasan musuh.
Berdasarkan pernyataan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa olahraga sepak takraw ialah sebuah permainan yang dimainkan di atas lapangan empat persegi panjang dengan permukaan yang rata baik di tempat terbuka (outdoor) maupun di ruangan tertutup (indoor) yang bebas rintangan dan dimainkan oleh dua regu yang dibatasi dengan jaring (net). Tujuan dari setiap regu (pihak) yakni mengembalikan bola sedemikian rupa sehingga dapat jatuh di lapangan musuh atau menjadikan musuh membuat pelanggaran atau bermain salah. Dengan demikian seorang pemain sepak takraw itu mesti banyak berlatih memakai kaki atau sepakan. Namun tidak bermakna bahwaunsur lain diabaikan, seperti faktor menyundul. Mendada, dan membahu yang menunjang peningkatan prestasi sepak takraw.
Teknik Dalam Sepak Takraw
1. Teknik DasarUntuk bermain sepak takraw yang benar, seseorang dituntut memiliki kemampuan atau keahlian yang baik. Kemampuan yang dimaksud ialah kesanggupan dasar bermain sepak takraw. Tanpa kesanggupan itu seseorang tidak akan mampu bermain. Teknik dasar dalam permainan sepak takraw ialah menyepak dengan menggunakan bab-bagian kaki, memainkan bola dengan kepala, dengan dada, dengan paha, dengan pundak, dan dengan telapak kaki.
Kemampuan dasar di atas tersebut antara yang satu dengan yang yang lain merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.Tanpa penguasaan kesanggupan dasar yang baik, sepak takraw juga tidak mampu dimainkan dengan baik pula. Teknik dasar dimiliki dengan baik bila berlatih dengan baik dan kontinyu. Namun bukan berarti bahwa prestasi sepak takraw itu hanya ditentukan oleh pemilik teknik dasar yang bagus saja, melainkan faktor-aspek lain pun banyak lagi yang menunjang kenaikan prestasi. Teknik-teknik dasar permainan sepak takraw berdasarkan Sulaiman (2008:15) diantaranya: 1) Teknik Sepakan (Sepak Sila,Sepak Kura/kuda,Sepak Cungkil, Sepak Simpuh/badek, Sepak Mula/servis, Sepak Tapak), 2) Teknik Memaha/kontrol paha, 3) Teknik Mendada/kontrol dada, 4) Teknik Membahu/kontrol pundak, 5) Teknik Kepala, 6) Teknik Smash, 7) Teknik Tahanan/blok.
2. Teknik Khusus Sepak Takraw
Supaya permainan mampu berjalan dan berlangsung dengan baik serta tanpa gangguan para pemain dituntut untuk menguasai unsur dasar pemain ialah teknik dasar sepak takraw. Selain teknik dasar yang dimaksud seorang pemain itu harus juga memiliki kemampuan khusus atau teknik khusus.
Teknik khusus permainan sepak takraw tidak lain yaitu cara bermain sepak takraw. Bagaimana permainan itu dimulai, sehabis permainan itu dimulai apa yang harus dilaksanakan. Setelah bola dikuasai tindakan apa yang mesti dilaksanakan untuk membuat serangan hingga serangan itu sukses menerima hasil yakni nilai atau point buat regunya. Antara teknik dasar dan teknik khusus permainan sepak takraw sangat akrab sekali hubungannya sehingga sukar mengatakan mana yang terpenting. Kedua teknik tersebut saling menunjang, jadi mustahil pemain sepak takraw hanya mampu dan menguasai teknik dasar saja, sedangkan teknik khusus tidak dikuasai. Teknik khusus dalam permainan sepak takraw diantaranya yaitu selaku berikut: 1) Teknik sepak mula/service, 2) Teknik menerima bola, 3)Teknik mengumpan, 4) Teknik smash, 5) Teknik memblok atau menahan (Fouzee H.A,2001:62).
Unsur-komponen teknik tersebut ialah satu kesatuan yang sungguh berhubungan dan perlu dilatih secara terencana dan terarah, dengan demikian akan terciptanya pemain sepak takraw yang berkualitas untuk mencapai prestasi yang optimal. Dengan berkembanganya olahraga sepak takraw dibutuhkan para pemain mempunyai keahlian lebih diantara kemampuan khusus yang mereka miliki, contohnya seorang tekong mesti mampu melakukan smash dan umpan, dan lebih lengkap lagi harus mampu melaksanakan bloking, demikian juga oleh pemain pada posisi dan fungsi yang lainnya. Kelima teknik khusus dalam permainan sepak takraw tersebut, hanya teknik service yang menjadi materi observasi ini. Dengan demikian perlu adanya pembahasan yang lebih terang dan lebih terang supaya dapat membantu memecahkan persoalan yang ada.
Servis Dalam Sepak Takraw
Servis sesuai dengan namanya adalah teknik sepakan yang dimaksudkan untuk mengawali sebuah permainan atau pertandingan. Sepak mula umumdijalankan oleh pemain yang disebut tekong, yaitu pemain yang melaksanakan servis berada di tengah belakang. Sepak mula dilakukan di daerah bulat, dengan kaki tumpu mesti berada di dalam bundar dilarang menginjak garis lingkaran, sedang kaki pukul berada di luar bundar. Tekong berusaha menghantam bola yang dilambungkan oleh pemain yang disebut apit kanan atau apit kiri, dan bola harus melewati atas net, menjamah net ataupun tidak dan masuk ke tempat permainan lawan (Sulaiman, 2008:22), dan menurut Achmad Sofyan Hanif (2011:32) Servis yakni permainan dimulai dengan lambungan bola yang yang dibuat dari rotan atau fiber oleh apit kiri atau kanan yang diarahkan terhadap tekong. Tekong mesti siap melakukan sepak mula yang diarahkan ke tempat musuh lewat atas jaring menyentuh bibir net ataupun lalngsung menuju lapangan musuh. Servis itu hendaklah diarahkan terhadap kawasan musuh biar menghancurkan permainan atau pertahanan pihak lawan sehingga dapat mengendalikan serangan serangan yang bagus dan menjadikan pihak lawan berantakan balau. Untuk itu servis harus dibuat dengan aneka macam cara biar dapat mengecoh musuh terutama target servis yang hendak dilakukan. Tekong hendaklah dapat membuat servis yang baik ialah tempat-tempat dimana permainannya lemah dan sulit menerima bola yang diberikan.
Servis dalam permainan Sepak Takraw berdasarkan (Sulaiman, 2008:22) ditinjau dari posisi kaki pukul terhadap bola dibagi menjadi 2 (dua) cara,yakni : 1) Servis bawah, 2) Servis atas.
Teknik melaksanakan servis bawah ialah dilakukan dengan cara, 1) Pemain bangun dengan salah satu kaki berada didalam lingkaran sebagai kaki tumpu, kaki lainya berada dibagian belakang tubuh selaku awalan, kaki tumpu di usahakan menghadap kea rah pelambung (apit). 2) Salah satu lengan menunjukan usul bolayang akan dilambungkan oleh apit selaku pelambung. 3) Saat bola datang, kaki pukul diayuankan dari bawah keatas menyongsong bola. Perkenaan dengan bola yaitu pada kaki bagian dalam dikencangkan. 4) bola disepak saat bola dengan ketinggian setinggi lutut. 5) Berusaha bola disepak melalui atas net. 6) Setelah melakukan sepakan, gerakan tubuh mengikuti lanjutan gerakan sepak dan mendarat dengan mengoper.
Gambar 1. Gerakan servis bawah sepak takraw.
Sumber: http//ms.wikipedia.orgKondisi Fisik
Kondisi fisik berdasarkan Sajoto (1988: 57) yaitu suatu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja, baik peningkatan maupun pemeliharaannya. Artinya bahwa di dalam perjuangan kenaikan kondisi fisik maka seluruh komponen tersebut mesti dikembangkan, meskipun disana sini dijalankan dengan metode prioritas sesui keadaan atau status tiap komponen itu dan untuk kebutuhan apa kondisi atau status yang dibutuhkan tersebut.
1. Kekuatan Otot Tungkai
Kekuatan atau strength yaitu bagian keadaan fisik yang menyangkut problem kemampuan seorang atlet pada ketika mempergunakan otot-ototnya mendapatkan beban tertentu (Sajoto, 1988: 58).Kekuatan otot tungkai yang dimaksud di sini yaitu kemampuan otot untuk menerima beban dalam waktu bekerja (gerakan servis bawah) dimana kesanggupan tersebut dihasilkan oleh adanya kontraksi otot yang terdapat pada tungkai.
Harsono (1988: 77) dalam Asep Satria (2007: 27) menyampaikan bahwa kekuatan otot adalah bagian yang sangat penting untuk meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan. Karena kekuatan ialah daya penggagas aktifitas fisik secara keseluruhan dan kekuatan memegang peranan penting dalam melindungi atlet atau non atlet dari cidera, disamping itu dengan kekuatan atlet atau non atlet akan dapat lari dengan cepat, melempar dan menendang lebih jauh dan efisien, memukul lebih keras, demikian juga mampu membantu memperkuat sendi-sendi.
Menurut Sajoto (1988:99), bahwa kekuatan yakni unsur keadaan fisik yang dapat ditingkatkan hingga batas sub maksimal, sesuai dengan kebutuhan setiap cabang olahraga yang membutuhkan. kekuatan tungkai ialah keperluan pada setiap cabang olahraga, demikian juga pada cabang olahraga sepak takraw khususnya pada saat melaksanakan sepakmula. Olehnya itu bagi mereka yang mempunyai kekuatan tungkai yang bagus, maka kesanggupan untuk melaksanakan sepakmula akan lebih gampang diarahkan pada kawasan yang diinginkan.
Kekuatan otot yaitu kesanggupan otot untuk melakuakan satu kali kontraksi secara maksimal melawan tahanan/beban (Eri Pratiknyo Dwikusworo, 2010:23). Kekuatan otot tungkai dalam penelitian ini yaitu kemampuan otot tungkai dalam mengatasi tekanan beban dalam mengerjakan aktivitas untuk menendang bola. Kontraksi otot dapat diterjemahkan selaku tegangan atau pengerahan kekuatan yang dihasilkan oleh serabut-serabut otot yang bahwasanya ialah sebuah proses dari energi kimia menjadi mekanis dan panas. Arah dari gerakan tergantung dari arah yang dikerahkan oleh kekuatan yang bersangkutan untuk menendang bola. Bola akan lari menjauh dari arah tendangan.
Cepat atau lambatnya lintasan bola diputuskan oleh besar lengan berkuasa atau tidaknya tendangan yang mengenainya. Semakin keras tendangan yang dikerahkan kepada bola, makin cepat bola itu bergerak. Kekuatan otot tungkai dihasilkan dari kontraksi otot-otot yang ada pada tungkai untuk menggerakkan tungkai melakukan ayunan ke depan dengan tujuan menendang bola.
Tendangan jika dilakukan dengan otot tungkai yang makin berpengaruh dalam melakukan ayunan tendangan maka semakin berpengaruh bola bergerak yang mempunyai arti pula kian jauh pula bola bergerak. Jika dorongan atau ayunan tersebut besar, maka hasil ayunan kaki juga besar. Artinya hasil dorongan bola yang dijalankan akan berjalan cepat dan keras.
Dari beberapa pengertian tersebut kekuatan dapat diartikan selaku mutu tenaga otot atau sekelompok otot dalam membangun kontraksi secara optimal untuk mengatasi beban yang datang baik dari dalam maupun dari luar badan. Makara gerakan yang dijalankan oleh otot-otot tungkai akan menciptakan aktifitas gerakan seperti menendang, berjalan, melompat, dan lain sebagainya. Dimana gerakan tersebut diharapkan dalam melaksanakan gerakan olahraga utamanya cabang olahraga yang secara umum dikuasai menggunakan kaki diantaranya cabang olahraga sepak takraw.
2. Kelentukan
Selain kekutan selaku unsur fisik yang sangat berperan dalam membuat prestasi optimal, kelentukan (flexibility) juga ialah faktor penting. Seseorang yang mempunyai tingkat kelentukan yang tinggi, memungkinkan untuk dapt bergerak secara lebih leluasa dan halus dengan penggunakan energi yang sedikit.
Kelentukan adalah efektivitas seseorang dalam mengikuti keadaan untuk segala kegiatan dengan penguluran badan yang luas (Sajoto, 1995 : 9) Kelentukan dipengaruhi oleh elastisitas otot-otot serta dinyatakan dalam satuan derajat (°).
Harsono (1988:163) menyatakan bahwa lentuk tidaknya seseorang ditentukan luas atau sempitnya ruang gerak sendi-sendinya. Makara kelentukan ialah kemampuan melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi. Kecuali oleh ruang gerak sendi, kelentukan juga diputuskan elastisitas tidaknya otot-otot, tendon, dan ligamen.
Kelentukan berdasarkan Setiawan (1991: 114) yaitu kemampuan seseorang untuk mampu melaksanakan gerak dengan ruang gerak seluas-luasnya dalam persendiannya. Faktor utama yang memilih kelentukan seseorang adalah bentuk sendi, elastisitas otot, dan ligamen. Selanjutnya, berdasarkan Subarjah, “Kelentukan adalah kemampuan melaksanakan gerakan persendian seluas-luasnya dan keelastisan otot-otot disekitar persendian”. Kelentukan selalu dikaitkandengan ruang gerak sendi dan elastisitas otot, tendon, dan ligamen. Dengan demikian, orang yang elastis yakni yang mempunyai ruang gerak luas dalam sendisendinya dan yang memiliki otot yang lentur.
(Adil, 2012) mengemukakan bahwa kelentukan tubuh diputuskan oleh jaringan pengikat di dalam dan di sekeliling persendian serta otot-otot, dan juga tergantung pada bentuk kerangka persendian tersebut. Hal ini bahwa kelentukan dipergunakan biar semoga pada dikala sehabis melaksanakan sepakmula badan tetap elastis sehingga mampu kembali pada posisi siap untuk menerima bola dari lawan sehabis melaksanakan sepak mula. Untuk mengembangkan kelentukan dapat dilaksanakan melalui latihan peregangan otot, mirip; peregangan dinamis dan peregangan statis, memperbaiki kelentukan kawasan gerak suatu persendian, harus dijalankan beberapa bentuk peregangan yang dinamis dan statis supaya tubuh mampu menjadi normal kembali atau bahkan keadaan lebih baik.
(Juliantine, 2000) Kelentukan memegang peranan yang penting dalam nyaris setiap cabang olahraga. Selain untuk olahraga, kelentukanpun memegang peranan penting dalam menunjang kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat tampakdalam dunia belum dewasa maupun dunia orang bau tanah. Dalam dunia anak-anak, kelentukan sungguh penting alasannya dunia bawah umur yakni dunia bermain. Kegiatan bermain memerlukan kelincahan, dan kelincahan membutuhkan kelentukan. Orang renta juga sangat memerlukan kelentukan karena kelonggaran yang baik akan mendukung kemampuan gerak dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Harsono (1988:163) Kelentukan adalah kesanggupan untuk melaksanakan gerak dalam ruang gerak sendi. Kelentukan merupakan prasyarat yang diharapkan untuk memperlihatkan suatu keterampilan yang memerlukan ruang gerak sendi yang luas dan membuat lebih mudah dalam melakukan gerakan-gerakan yang cepat dan lincah. Kelentukan yang dimiliki seseorang lazimnya menggambarkan kelincahan seseorang dalam geraknya. Bahkan bagi para olahragawan dalam cabang olahraga yang secara umum dikuasai unsur kelentukannya, bila kelentukannya tinggi akan menampakkan prestasi yang lebih baik ketimbang olahragawan yang tingkat kelentukannya rendah. Juga menambahkan bahwa Hasil-hasil observasi memberikan perbaikan dalam kelentukan mempunyai implikasi faktual pada beberapa hal diantaranya adalah.
- Mengurangi kemungkinan terjadinya cedera-cedera pada otot dan sendi.
- Membantu dalam mengembangkan kecepatan, koordinasi, dan kelincahan (agility).
- Membantu memperkembang prestasi.
- Menghemat pengeluaran tenaga (efisien) pada waktu melakukan gerakangerakan.
- Membantu memperbaiki sikap tubuh.
Daftar Pustaka
Sulaiman, 2008. Sepak Takraw. Semarang : UNNES Press.
Fouzee H.A,2001. Sepak Takraw. Malaysia : Siri Maju SDN. BHD.
Shofian, Achmad , 2011. Kepelatihan Dasar Sepak Takraw. Jakarta: PT. Bumi Timur Jaya.
Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching. CVTambak Kesuma. Bandung
Sajoto. M. 1987. Kekuatan Dan Kondisi Fisik. Semarang : Effhara Daharsa Prize
Eri Pratiknyo Dwikusworo, 2010. Tes Pengukuran dan Evaluasi Olahraga. Semarang: Widya Karya.
Adil, A. 2012. Kontribusi Kekuatan Otot Tungkai Dan Kelentukan Terhadap Kemampuan Sepakmula Pada Permainan Sepaktakraw Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 30 Makassar. Jurnal ILARA. Vol 3. No 2. hlm. 40 – 46
Juliantine, T. 2000. Perbandingan aneka macam macam sistem latihan peregangan dalam memajukan kelentukan. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung
Post a Comment for "Makalah Lengkap Tentang Olahraga Sepak Takraw Teknik Dasar Servis Keadaan Fisik Dan Kekuatan Otot Tungkai Kelentukan"